Postingan

Cinta dan Rindu Menjadi Azab saat Bencana Dipolitisasi

Gambar
Oleh: Muhammad Hidayatullah, Lc., S.Ag Istilah “azab” tentunya bukanlah hal yang asing terdengar di telinga. Lebih-lebih lagi saat datangnya musim bencana alam dan kampanye politik, saat itu istilah “azab” begitu seksi dibicarakan. Dari kalangan agamawan, elite politik, kalangan bawah, bahkan awam dan sebagainya. Di dalam  Al-Qur’ān al-Karīm,  sebagaimana yang diungkap dalam kitab  al-Mu`jam al-Mufahras li al-Fāẓ al-Qur’ān al-Karīm  karya Muḥammad Fu’ād `Abd al-Bāqī, setidaknya kata azabdisebut sebanyak 558 kali dalam 337 ayat dari 67 surat dengan  sigah  yang berbeda-beda. Di antara  sighah  yang dipakai antara lain: (Lihat: Al-Mu`jam al-Mufahras li al-Fāẓ al-Qur’ān al-Karīm, 553-559) عَذَّبَ, أُعَذِّبُ, تُعَذِّبُ, نُعَذِّبُ, يُعَذِّبُ, العَذَاب, عذاب, مُعَذِّب, مُعَذَّب, عَذْب Sepintas lalu, kebanyakan orang hanya mendefinisikan kata azab dalam ruang lingkup yang terbatas yakni dalam dimensi akidah atau kepercayaan, yang diartikan sebagai bencana/kemarahan dari Allah akibat suatu pel

Minangkabau, Islam dan Falsafah “Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah"

Gambar
Oleh: Muhammad Hidayatullah, Lc., S.Ag Minangkabau dapat diartikan sebagai salah satu kelompok etnis yang ada di Nusantara yang memiliki bahasa dan adat istiadat tersendiri. Dari segi pengaruh kebudayaan, Minangkabau tidak hanya meliputi kawasan daratan Sumatera Barat akan tetapi juga meliputi pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, separuh daratan Riau, bagian barat Jambi, bagian utara Bengkulu, dan bahkan Negeri Sembilan Malaysia. Masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat yang egaliter dan demokratis serta terkenal menganut adat matrilineal (garis keturunan berdasarkan keturunan Ibu). Suku Minangkabau telah melalui proses perjalanan panjang sampai hari ini dengan segala kekayaan falsalahnya. Namun dalam ini saya tidak akan bercerita soal sejarah lahirnya nama Minangkabau ataupun asal usul nenek moyang orang Minangkabau itu sendiri. Awal Mula Masuknya Islam ke Minangkabau Berkaitan dengan awal mula masuknya Islam ke Minangkabau, terdapat perbedaan pendapat tentangnya. Ada yang
Gambar
===Surat Cinta untuk Persatuan Tarbiyah Islamiyah=== Oleh: Muhammad Hidayatullah, Lc, S.Ag (Anak Siak Persatuan Tarbiyah Islamiyah) Hari ini, 5 Mei 2020 menandakan telah genap umur 92 tahunmu. Hari ini pula, telah ku lihat puluhan hingga ratusan, atau mungkin bahkan jutaan dinding medsos dipenuhi oleh nama dan lambang kebesaranmu. Jutaan ketikan jari dan ucapan selamat atas hari kelahiranmu itu telah melupakan kejamnya Corona yang sedang menyebar di negeri ini. Ya, aku memahami, hal itu terjadi karena besarnya cinta mereka kepadamu tanpa perlu terpecah dan terbagi. Jujur, aku telah mencintaimu dengan sepenuhnya. Seandainya engkau bertanya perihal ketulusan cinta dan pembuktiannya? Tentu menuliskannya tak semudah yang engkau kira. Tapi paling tidak, di setiap selesai solat ku kirimkan zikir dan al-fatihah untuk seluruh tokoh pendiri ulamamu dengan harap berkahlah semoga. Aku memang belum bisa berbuat apa-apa dalam melanjutkan "perjoeangan" mu. Tapi apakah aku tidak b

Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi Kumpulan Sang Ulama Pejuang dan Guru Besar Tariqat Naqsyabandiyah di Minangkabau

Gambar
Pernahkah anda mendengar nama Maulana Syekh Ibrahim Al-khalidi Kumpulan atau lebih dikenal dengan sebutan “Inyiak Balinduang Kumpulan” yaitu sebuah panggilan kepada seseorang yang dituakan di tengah masyarakat, dikenal alim, tawadhu’, wara’ dan punya tuah? Pernahkah anda tahu bahwa beliau itu semasa dengan Tuanku Imam Bonjol sekaligus ulama pejuang yang ikut serta membantu Tuanku Imam Bonjol dalam melawan penjajah Belanda? Atau mungkin anda pernah menyimak video ceramah Da’i kondang Ustadz Abdul Somad, Lc., MA di You Tube yang sering menyebut nama “Inyiak Balinduang” ini? Yuk.. mari kita gali lebih dalam siapa itu Maulana Syekh Ibrahim Al-Khalidi serta bagaimana perjalanan pendidikan dan perjuangannya dalam melawan penjajah dan memerdekakan Bangsa Indonesia. Kebetulan saya dulu sekolah di pondok pesantren MTI Koto Tuo Kumpulan yang dibangun oleh keluarga beliau (sebelum melajutkan ke ponpes MTI Canduang di Agam), ponpes ini posisinya bersebelahan dengan surau dan makam Maula

Apa itu Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-PERTI) ?

Gambar
Oleh: Muhammad Hidayatullah, Lc., S.Ag (Anak Siak Persatuan Tarbiyah Islamiyah) Bagi orang luar Sumatera sekarang ini tampaknya agak asing dan janggal dengan kalimat dan logo di atas (tengah) karena memang agak jarang bersentuhan dengannya. Tapi, jika mereka membaca sejarah tentu mereka akan mengerti betapa besarnya pengaruh organisasi ini semenjak pra-kemerdekaan hingga hari ini dalam memerdekakan bangsa serta membangun peradaban Indonesia. Ya, inilah (tengah) logo Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-PERTI) terbaru setelah Ishlah (yaitu bersatu kembali setelah pecah pada tahun 1970). Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-PERTI) merupakan hasil ishlah dari Persatuan Tarbiyah Islamiyah (yang didirikan pada tanggal 5 Mei tahun 19 28 oleh segenap ulama tradisional atau “Kaum Tua” Minangkabau di sebuah pesantren di Candung, Bukittinggi) yang selama ini sempat pecah menjadi dua bagian pada  tahun 1970  yaitu menjadi Tarbiyah (logo sebelah kanan, dipakai sejak awal berdiri or